Jumat, 30 Oktober 2009

Hari hariku

Tidurku terbangunkan jam set 9 siang. Udara panas merasuki kamarku. Rasa emosi menyelimuti. Kicauan burung burung sangat berisik akhirnya membangunkanku. Aku langsung menuju kamar mandi untuk sekedar kencing dan mencuci muka. Rasanya malas sekali mandi. Aku langkahkan kakiku menuju dapur dan terlihat sebungkus kopi, langsung saja kubuat untuk menghangatkan badan. Kumenuju kamar dengan menyalakan musik metal favoritku dan mencari rokok bekas semalam yang masih setengah batang kumatikan karena ngantuk berat. Aku mencari inspirasi dari music metal selama bertahun tahun, dan selama bertahun tahun juga aku tidak mendapat inspirasi itu. Dan aku juga masih tidak mengerti apakah arti kata inspirasi dan asal muasalnya dan siapa juga yang mencetuskan kata itu. Rasa aneh dari rokok terselip dilidahku tapi aku tak perduli yang penting keluar asap. Saat beberapa jam berlalu, aku bosan dan meninggalkan kamar dengan maksud ingin jalan jalan. Rasa rasanya ingin jalan jalan tapi panas sinar matahari teriknya minta ampun, aku pikir ngak jadi saja deh. Aku ganti pakaian bergegas mencari inspirasi di jalan jalan. hiruk pikuk kota besar yang sangat ramai banyak sekali asap hitam tebal, polusi dimana mana. Aku sampai di pemberhentian bus kota dan kuperhatikan pasar yang banyak orang berprofesi masing masing sebagai pedagang, pembeli bahkan sampai pencuri dompet ibu ibu yang sedang berbelanja, profesi yang menjadi hobi yaitu pencuri. Aku tetap diam saja dan menunggu bus yang datang. Sedikit aku melamun tetang kehidupanku. Aku berpikir sungguh malang sekali nasibku, kenapa aku tidak dilahirkan sebagai anak orang kaya. Pernah suatu suatu malam aku bermimpi menjadi orang kaya tetapi belum kesampaian kaya aku sudah terbangun gara gara suara burung sialan. Rasanya ingin sekali aku memutilasi burung itu tetapi apa daya burung itu milik tetangga, bisa bisa malahan aku yang dimutilasi si empunya. Menjadi orang kaya banyaklah uang bisa beli ini beli itu sesuka hati, bahkan wanita cantik dibelahan dunia manapun bisa dibeli. Uang, uang, uang, pikirang yang terus merasukiku tetapi kenyataan bukan uang yang kudapat tetapi malah utang.

Aku bingung terhadap apa yang kurasakan, apakah aku orang yang tidak punya harga diri karena hanya duniawi saja yang kupikirkan. hanya kesenangan dan hura hura yang ku dambakan disetiap mimpi mimpiku. Suntuk kejenuhan menyelimuti, hari hariku selalu begini. Tiada yang berubah dengan hidupku setiap hari, terkadang aku membayangkan menjadi seperti mereka yang kaya, mereka dan yang sibuk. Mereka mempunyai satu tujuan yang pasti. Berpikir berat 180 derajat bisa mengubah hidupku dari anak jalanan miskin bisa menjadi orang kaya mendadak tanpa ngepet.

Aku membayangkan sesuatu dan aku malah teringat masa dulu saat aku menerima warisan dari kakekku. Perasaanku kalut bercampur duka dan senang sebab kakekku mati aku sedih tetapi menerima warisan darinya juga suatu yang menggembirakan. Di suatu malam saat pengajian kematian kakek, ibu berpesan bahwa kakek telah berwasiat agar aku harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam hidup. Saat itu juga aku berniat menjadi pekerja keras, berhari hari, berminggu minggu , sampai berbulan bulan aku coba bekerja kesana kemari tetapi yang aku dapat hanya cemoohan dari sana sini, ingin sekali berontak tapi apa daya. Setiap bekerja aku selalu hanya mendapat jawaban yang sama bahwa aku tidak pernah sekolah dan hanya dapat menjadi kuli yang hanya bisa bermimpi menjadi orang konglomerat. Itu adalah suatu hal yang menyedihkan, niatku tidak bisa mengubah hidupku. Kakek maafkanlah aku, aku hanya seorang cucu yang mudah menyerah. Selalu berpikir persetan dengan kehidupan orang lain adalah pembelaan diriku, tak kuasa akhirnya keluar air dari rongga rongga mataku. Inilah kehidupan, usaha, keberntungan dan takdirmu saat dilahirkan. Aku tidak mempermasalahkannya, aku tersadar bus kota berhenti didepan trotoar. Aku hanya melihatnya dan akhirnya aku selalu berkumpul dengan anak jalanan yang lain, mengais rejeki uang uang receh dari cemoohan.

Oleh : afif.arifin

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More